MAGELANG - Kegiatan Upacara Bendera yang dilaksanakan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Maarif Pucang kali ini terasa istimewa. Hal ini dikarenakan hadirnya personel Koramil 05/Secang Kodim 0705/Magelang Serka Agung Wibowo yang menjadi Pembina Upacara pada kesempatan tersebut.
Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan kegiatan penyuluhan Pencegahan Kenakalan dan Aksi Buyling. Dalam pengarahannya, Serka Agung menyampaikan bahwa sekolah merupakan salah satu tempat kita mencari ilmu. Baik ilmu pengetahuan, keterampilan, hingga etika kepada guru maupun kepada teman.
"Banyak ilmu yang bisa kita dapatkan saat mengenyam bangku sekolah.Sehingga, lingkungan sekolah haruslah optimal untuk kita semua menimba ilmu, " ujarnya. Senin (23/10/2023).
Lebih lanjut, Serka Agung yang juga seorang Babinsa Desa Pucang tersebut menuturkan, saat ini kita semua tidak asing dengan kata Bully. Menurut Kementerian PPPA bully atau bullying atau perundungan merupakan segala bentuk penindasan yang dilakukan perorangan atau kelompok terhadap orang lain.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sudjono
|
"Bullying bisa dimulai dari kata-kata (verbal) hingga fisik (non verbal). Semua jenis bullying tentunya harus kita hentikan bersama. Apabila hendak bercanda ataupun bergurau pastikan lawan kita bergurau itu bisa menerima dan ikut tertawa bersama, bukan jadi objek yang ditertawakan, " terangnya.
Ditemui setelah pelaksanaan upacara Khudaefa, S.Ag selaku Kepala sekolah MTs Maarif menuturkan bahwa kegiatan upacara bendera menjadi kegiatan rutin di Hari Senin. Tapi dengan kehadiran seorang Tentara Nasional Indonesia (TNI) para siswa akan lebih senang dan semangat, sehingga harapannya siswa mendapatkan pelajaran baru dari TNI dan dapat meniru baik sikap dan kedisiplinan seorang TNI.
"Apa yang disampaikan dalam kegiatan ini, kami selaku pihak sekolah berharap tidak ada aksi Buyling dan kenakalan seperti yang sedang marak akhir-akhir ini. Karena siswa akan lebih memperhatikan dengan apa yang telah disampaikan boleh TNI" pungkasnya.
Pen0705/R05